Godzilla 2: Kessen Kidou Zoushoku Toshi Subtitle Indonesia

Godzilla 2: Kessen Kidou Zoushoku Toshi atau dikenal Godzilla: City on the Edge of Battle Pada awal abad ke-21, sebagian besar umat manusia telah mati, telah diinjak-injak oleh master baru, Godzilla. Beberapa orang terpilih di antara umat manusia turun ke bintang-bintang di kapal luar angkasa yang disebut Aratrum untuk mencari “tanah yang dijanjikan”, planet Tau-e yang dapat menopang kehidupan manusia. Namun rencana migrasi tersebut gagal, dan sisa-sisa umat manusia memutuskan untuk kembali ke Bumi. Tetapi distorsi dalam ruang-waktu dan jarak yang ditempuh berarti bahwa umat manusia kembali ke Bumi yang benar-benar berubah sekitar 20.000 tahun kemudian. Orang-orang yang kembali, dipimpin oleh pahlawan Haruo, bersiap untuk bertarung melawan Godzilla berdasarkan strategi yang telah dibuat selama 20 tahun. Dilakukan dengan bantuan dua spesies asing, Exif dan Bilusaludo, manusia berhasil mengalahkan Godzilla dalam pertempuran mahal sampai mati. Tapi kemenangan itu berumur pendek. Bangkit dari kedalaman planet ini adalah jenis monster baru, yang dijuluki “Bumi Godzilla.” Berkembang selama 20.000 tahun, makhluk itu berdiri setinggi 300 meter, beratnya lebih dari 100.000 ton dan memiliki kekuatan penghancur yang luar biasa sehingga Haruo dan kawan-kawan tidak punya pilihan selain melarikan diri untuk hidup mereka. Akan tetapi, datang untuk menyelamatkan Haruo adalah Miana, anggota suku asli yang disebut Houtua. Mereka adalah orang-orang humanoid pertama yang ditemui oleh mereka yang kembali. Mungkinkah mereka turun dari manusia? “Dewa suku kami dihancurkan oleh Godzilla. Yang tersisa hanyalah telur-telur ini. Siapapun yang mencoba melawan atau melawannya telah ditenggelamkan dalam api,” kata anggota suku itu kepada Haruo, yang menjawab dengan: “Ini adalah harapan terakhir kami. untuk memulihkan rumah kita.” Sementara itu, komandan Bilusaludo, Galu-gu sangat gembira mengetahui bahwa mata panah suku Houtua terbuat dari nanometal atau logam mandiri. Itu telah dikembangkan pada abad ke-21 sebagai senjata pembunuh “anti-Godzilla” yang digunakan pada pertempuran menentukan mereka di kaki Gunung Fuji, tetapi telah dihancurkan sebelum dapat diaktifkan dalam bentuk “Mecha-Godzilla. ” Nanometal adalah bahan dasarnya, dan bukti bahwa pabrik masih dapat digunakan.